Arsip

Posts Tagged ‘shadaqah’

Menjadi Kaya, Siapa Takut?

Oktober 14, 2011 2 komentar

 

(Motivasi Islami untuk Menjadi Kaya)

Oleh: dr. M Faiq Sulaifi

Pendahuluan

Menjadi seorang salafy atau ahlus Sunnah yang kaya raya adalah sah-sah saja. Apalagi jika dengan niat yang benar, para Sahabat Nabi r pun ingin  dan iri terhadap orang kaya yang demikian.

Dari Abu Dzar  Al-Ghifari t:

أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ

“Bahwa sebagian orang dari kalangan sahabat Nabi r berkata kepada Nabi r: “Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya itu berangkat dengan membawa banyak pahala. Mereka melakukan shalat sebagaimana kami melakukan shalat. Mereka pun berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Tetapi mereka mampu bersedekah dengan kelebihan harta mereka….dst.” (HR. Muslim: 1674, Abu Dawud: 1286, Ahmad: 20500).

Menjadi kaya juga memerlukan motivasi dari generasi terdahulu yang menjadi teladan dalam kebaikan. Baca selengkapnya…

Antara Mengemis dan Menggalang Dana

Oktober 31, 2010 6 komentar

Antara  Mengemis dan Menggalang Dana

dr. M Faiq Sulaifi

Pada saat terjadinya berbagai bencana ini kita menemukan kegiatan penggalangan dana untuk para korban bencana di berbagai tempat. Selain itu kita juga mendapatkan kegiatan penggalangan dana untuk pembangunan masjid, madrasah dan untuk membantu anak-anak yatim. Kita menemukan kegiatan tersebut dengan keadaan langsung seperti di jalan-jalan, di masjid maupun tidak langsung seperti menggunakan surat dan proposal.

Pada saat yang lain kita juga mendapatkan sebagian orang yang melakukan kegiatan meminta-minta baik dengan cara sederhana seperti pengemis jalanan maupun menggunakan proposal.

Contoh pertama adalah kegiatan yang dianjurkan sedangkan contoh yang kedua adalah tercela dan dilarang. Namun yang disayangkan adalah munculnya orang-orang yang “kurang berilmu” yang menyamakan antara mengemis (baca: tasawwul) dan menggalang dana. Baca selengkapnya…