Beranda > Kesehatan > Vertigo, Apa itu?

Vertigo, Apa itu?


Vertigo, Apa itu?

Oleh: dr. M Faiq Sulaifi

Kelainan vertigo merupakan sindroma multisensory. Pasien lebih senang menggunakan kata  “pusing” untuk  memaksudkan keluhan “kepala berputar”, ”kepala terasa ringan”. Kumpulan keluhan ini dinamakan vertigo.

Vertigo adalah perasaan (ilusi) tidak menyenangkan yang mengesankan seolah-olah ia bergerak atau seolah-olah dunia luar bergerak. Sehingga dikenal ada vertigo subjektif dan vertigo objektif.

Gambar: salah satu tipe vertigo (courtesy: Rohkamm)

Patofisiologi

Vertigo muncul karena ketidaksesuaian antara input sensoris (vestibular, visual dan somatosensori) yang diterima dengan yang diharapkan sehingga menimbulkan jarak spasi antara orientasi dan gerakan.

Di antara bagian kompleks system sensorimotor kita mengenal VOR (Vestibulo-Ocular Reflex). VOR berfungsi membuat persepsi yang mungkin antara posisi kepala dan gerakan, stabilitas pandangan, control kepala dan postur.

Gambar: skema Vestibuo-Ocular Reflex (VOR) (Courtesy: Thomas Brandt)

Penyebab Vertigo

Dikenal vertigo fisiologis jika merupakan respon normal terhadap rangsangan tertentu. Ada juga vertigo patologis jika diakibatkan sebuah penyakit.

Vertigo fisiologis terjadi ketika seseorang bepergian dengan menggunakan mobil, kapal atau pesawat terbang. Ini dikenal dengan motion sickness atau kinetosis atau mabuk perjalanan. Atau terjadi ketika seseorang turun dari gunung atau gedung yang tinggi. Ini disebut height vertigo.

Ketika kepala bergerak miring ke kiri dan ke kanan dalam kendaraan maka bola mata juga bergerak menuju keseimbangan.

Gambar: kontrol gerakan mata (okulomotor) terhadap gerakan kepala (courtesy: Despopoulos)

Demikian pula ketika kendaraan miring ke kiri dan ke kanan maka postur tubuh berusaha untuk seimbang.

Gambar: kontrol postur terhadap vestibuler (courtesy: Despopoulos)

Demikian pula terjadinya optokinetic reflex atau nystagmus (yaitu reflex vestibuler untuk menstabilkan bola mata terhadap gerakan dengan sumbu vertical)  ketika bola mata bergerak mengikuti tiang listrik yang berjalan atau ketika seseorang duduk di kursi direktur kemudian kursi tersebut diputar.

Gambar: nystagmus (coutesy: Despopoulos)

Sedangkan vertigo patologis disebabkan oleh adanya penyakit yang mendasari, seperti kelainan di labirin (telinga dalam) (peripheral vestibular vertigo), system keseimbangan sentral (central vestibular vertigo), atau system fungsional lainnya (non-vestibular vertigo).

Table: penyebab vertigo periodik

Table: penyebab vertigo persisten (menetap)

Tanda dan gejala

Vertigo memiliki manifestasi klinis:

  1. Otonom, meliputi: mengantuk, menguap, pucat, sialorrhea, lebih sensitive terhadap bau, mual dan muntah.
  2. Mental, meliputi: turunnya konsentrasi, apatis, berkurangnya pengendalian dan munculnya firasat adanya malapetaka.
  3. Visual, meliputi: oscillopsia (benda diam terlihat seolah-olah bergerak dan berputar)
  4. Motorik, meliputi: tendensi untuk jatuh, sempoyongan.

Table: perbedaan antara vertigo perifer (tepi) dan vertigo sentral (courtesy: Harrison)

Pengobatan Vertigo

Berikut ini adalah obat-obat yang digunakan untuk menangani vertigo menurut Harrison edisi 16:

Akhir-akhir ini digunakan obat Betahistin mesylate yang merupakan H1 agonist dan H3 antagonis sebagai terapi profilaksis dan juga sebagai drug of choice dari vertigo.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Amien

Buku bacaan:

  1. Harrison’s Internal Medicine edisi: 16
  2. Atlas of Neurology
  3. Atlas of Physiology
  4. Vertigo and Dizziness
  1. Agustus 10, 2011 pukul 8:16 am

    Ass. mas Faiq , blognya bagus dan saya bisa refresh mata kuliah kita dulu Terimakasih ya.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar