Arsip

Posts Tagged ‘puasa’

Berlebaran bersama Pemerintah, Syiar Persatuan Kaum Muslimin

September 22, 2011 4 komentar

Berlebaran bersama Pemerintah, Syiar Persatuan Kaum Muslimin

Oleh: dr. M Faiq Sulaifi

Setiap kali memasuki bulan Ramadlan, Syawal dan Dzulhijjah, kita selalu dihantui dengan kegelisahan dan keresahan dengan perbedaan puasa dan lebaran. Ini disebabkan karena sebagian masyarakat merasa tidak puas dengan penentuan dan isbat hari raya yang dilakukan oleh Pemerintah. Baca selengkapnya…

Puasa Rajab, Adakah?

Puasa Rajab, Adakah?

Oleh: dr. M Faiq Sulaifi

عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا

Dari Mujibah Al-Bahiliyyah dari ayahnya atau pamannya bahwa ia pernah mendatangi Rasulullah r kemudian pergi lagi dan setelah setahun ia mendatangi beliau dengan keadaannya yang telah berubah dan berkata: “Wahai Rasulullah r apakah engkau masih mengenalku?” Beliau bertanya: “Siapakah kamu?” Ia menjawab: “Aku orang laki-laki Bahili yang pernah mendatangimu tahun lalu.” Beliau bertanya: “Lalu apa yang telah mengubahmu? Penampilanmu dulu kan sangat bagus?” Ia menjawab: “Tidaklah aku makan kecuali pada malam hari (sering berpuasa, pen) semenjak berpisah denganmu.” Maka Rasulullah r bersabda: “Mengapa kamu menyiksa dirimu?” Kemudian beliau bersabda: “Berpuasalah pada bulan sabar (yaitu Ramadlan, pen) dan sehari setiap bulan!” Ia berkata: “Tambahkanlah untukku karena aku kuat lebih dari itu!” Kemudian beliau bersabda: “Berpuasalah 2 hari setiap bulan!” Ia berkata: “Tambahkan lagi!” Beliau bersabda: “Berpuasalah 3 hari setiap bulan!” Ia berkata: “Tambahkan lagi!” Beliau berkata: “Berpuasalah dari bulan-bulan haram dan juga tinggalkan! Berpuasalah dari bulan-bulan haram dan juga tinggalkan! Berpuasalah dari bulan-bulan haram dan juga tinggalkan!” Ia berkata dengan jemarinya yang tiga kemudian mengumpulkan dan melepaskannya.” (HR. Abu Dawud: 2073, Ibnu Majah: 1731, Ahmad: 19435, 20323). Baca selengkapnya…

ASYURA, DI ANTARA KEDUA SIKAP EKSTRIM

ASYURA, DI ANTARA KEDUA SIKAP EKSTRIM

oleh: dr. M Faiq Sulaifi

Agama islam adalah agama yang tengah-tengah di antara agama yang ada. Ahlus sunnah adalah ajaran yang tengah- tengah di antara berbagai sekte yang ada. Allah U berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang tengah-tegah (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” (QS. Al-Baqarah: 143).

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa makna “tengah-tengah” adalah adil atau keadilan.  Sehingga maknanya adalah bahwa umat Islam itu adalah umat yang adil. (Fathul Qadir: 1/192, Tafsir Al-Qurthubi: 2/153, Tafsir Al-Baghawi: 1/158). Bahkan penafsiran ini langsung berasal dari lisan Rasulullah r sendiri seperti apa yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri t dalam shahihnya hadits: 3091,  4127 dan  6803).

Baca selengkapnya…